Minggu, 23 Maret 2014

Budaya Organisasi Bank BTN dan Bank BCA

Budaya Organisasi dalam Bank BCA
Budaya merupakan sebuah bentuk dari pengetahuan, pengalaman, dan kepercayaan yang dibentuk oleh nilai dan norma serta dilakukan secara konsisten. Budaya organisasi adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, norma-norma dan nilai-nilai tersebut menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam melaksanakan kinerjanya.
Pada pembahasan kali ini budaya organisasi yang kami kaji adalah budaya organisasi bank BCA (Bank Central Asia). Budaya organisasi yang terbentuk dari Bank BCA sendiri adalah artefak, norma dan nilai, serta kebiasan yang diterapkan pada bank swasta ini. Berikut adalah penjabaran bentuk budaya organisasi berdasarkan cara interaksi. 
           a.       Nuansa kekeluargaan dan keterbukaan dalam pergaulan
Dipandang secara umum, pergaulan antarkaryawan di BCA tergolong cukup erat antara satu karyawan dengan karyawan yang lain. Hal ini terlihat dari kedekatan yang terjalin di dalam pola pergaulan maupun pola berkomunikasi yang cenderung humoris yang dilakukan oleh para karyawan. Pandangan ini didukung dengan intensitas para karyawan mengadakan acara-acara tertentu. Kesan kekeluargaan tersebut juga sering kali tampak pada kata panggilan akrab seperti, bos, bro, mbak dll yang selalu digunakan dalam berinteraksi.
b.      Rasa kebersamaan yang tinggi antar karyawan
Sistem pekerjaan di BCA berlaku satu sistem yang dikerjakan secara bersama-sama. Dengan kata lain, beberapa proses pekerjaan yang ada di bagian divisi tertentu akan dikerjakan secara bersama-sama dan saling membantu antarkaryawan dalam satu divisi tersebut. Dilihat dari segi proses, tentu hal ini sangat mungkinkan bagi munculnya rasa kebersamaan pada diri masing-masing karyawan.
1.      Jika ditinjau berdasarkan prosesnya, dengan karyawan Bank BCA bekerja secara bersama-sama, maka akan menimbulkan karakteristik-karakteristik tertentu dalam berbagai sistem, baik secara personal atau sosial. Hal tersebut akan mempengaruhi cara bergaul dan cara berkomunikasi antarkaryawan. Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat beberapa faktoryang mempengaruhi pola positif di dalam pergaulan para karyawan BCA tersebut, seperti:
a.       Rasa kebersamaan yang terjalin karena jenis pekerjaan.
b.      Rasa saling menghargai antarkaryawan sebagai upaya untuk meminimalisir kondisi emosi yang dapat mempengaruhi pekerjaan mereka.
2.      Jika ditinjau berdasarkan sistem yang dianut oleh Bank BCA, maka dapat dijabarkan bahwa aspek yang menjadi ukuran utama adalah pelayanan.Untuk mendukung keefektifan pelayanan yang ada di dalam proses pekerjaan para karyawan tersebut, maka dibuatlah sebuah slogan.Slogan tersebut diterapkan baik dalam tata pelaksanaan prosedur kerja maupun dalam mendorong sikap-sikap para karyawan yang memungkinkan terjadinya internalisasi dan pembentukan identitas (jati diri) di dalam kepribadian masing-masing karyawan. Slogan tersebut terangkum dalam istilah SMART, yaitu:
a.    Sigap, sebagai simbol efisiensi kinerja karyawan bank
b.    Menarik, sebagai simbol loyalitas para costumer yang merupakan hasil dari kualifikasi pelayanan bank
c.    Antusias, sebagai simbol kesungguhan kinerja para karyawan terhadap pekerjaannya.
d.   Ramah, sebagai simbol hubungan dan komunikasi yang baik antara pihak bank dengan costumer.
e.    Teliti, sebagai simbol kualifikasi kinerja bank tersebut.
3.      Sedangkan secara khusus, dalam hal pelayanan, BCA juga mempunyai visi tersendiri yang terdiri atas beberapa poin, yaitu:
a.       Utamakan pelayanan dengan komitmen
b.      Proses cepat
c.       All out
d.      Responsif
e.       Tepat waktu
Selain beberapa slogan dan visi dari Bank BCA, terdapat beberapa ritual sebagai pembentuk budaya organisasi tersebut. Terdapat satu ritual yang secara konsisten dilaksanakan di BCA sebagai salah upaya pembentukan mental/budaya organisasi yang baik, yaitu setiap hari Jum’at selalu dilaksanakan penyampaian nasehat-nasehat yang berisi kata-kata bijak yang disampaikan oleh Kepala Operasional.
    Dampak hasil kinerjanya
Peran budaya organisasi adalah untuk menjaga dan memelihara komitmen sehingga kelangsungan mekanisme dan fungsi yang telah disepakati oleh organisasi dapat merealisasikan tujuan-tujuannya. Budaya organisasi yang kuat akan mempengaruhi setiap perilaku. Hal itu tidak hanya membawa dampak pada keuntungan organisasi secara umum, namun juga akan berdampak pada perkembangan kemampuan dan efektivitas kerja organisasi itu sendiri. Nilai-nilai budaya yang ditanamkan pimpinan akan mampu meningkatkan kemauan, kesetiaan, dan kebanggaan serta lebih jauh menciptkaan efektivitas kerja. Seperti nilai-nilai yang diterapkan oleh Bank BCA.
a.       Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, juga akan menjadi penentu kesuksesan perusahaan. Sehingga budaya organisasi memiliki dampak yang berarti terhadap kinerja karyawan untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan perusahaan. Sedangkan kinerja merupakan peranan yang sangat penting, karena tanpanya organisasi hanya merupakan sekumpulan aktivitas tanpa tujuan atau kontrol tertentu.
b.      Budaya organisasi akan menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya.
c.       Budaya organisasi dipahami sebagai seperangkat nilai, kepercayaan, dan pemahaman yang penting  dimiliki oleh para anggota yang berpengaruh terhadap pola kerja serta pola manajemen organisasi. Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, kinerja dalam hal ini diartikan sebagai suatu tingkat proses yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan organisasi dapat bertemu.
d.      Nilai-nilai yang dianut bersama membuat karyawan merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat karyawan berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasaaan kerja karyawan berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja karyawan serta mempertahankan keunggulan kompetitif.
       
          Budaya Organisasi Bank BTN
        Budaya organisasi berfungsi sebagai batas-batas berperilaku, menumbuhkan kesadaran tentang identitas sebagai organisasi, penumbuhan komitmen, pemeliharaan stabilitas organisasional, dan mekanisme pengawasan pada sebuah organisasi.OBSERVASI BUDAYA DARI PERUSAHAAN BANK TABUNGAN NEGARA DALAM PROSES KINERJA DAN DAMPAK UNTUK HASIL KINERJANYA
Visi Bank BTN: “Menjadi Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah”. Visi ini kemudian dijabarkan kedalam misi perusahaan sebagai berikut:
1.     Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.
2.     Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.
3.     Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
4.     Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan Shareholder Values.
5.     Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4xjD22qnK6mMzu4dPTut8Kzs69ujaDNRndLJ3UEdvL43sGb2q8urjAwaGRmlNhnDGQ7pMjCZrq3sCeC2YbRM-ks4bZ1j-YOCtchlqDnmtu6fCZIyHfAkCmLCYFJ7NTe94qvYHBCV5REo/s320/Pembentukan+Budaya+Organisasi.gif
Gambar 1. Pembentukan Budaya Organisasi

Setiap organisasi tentu mempunyai budaya, karena hal tersebut sebagai ciri khas atau pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lain. Budaya diturunkan dari filsafat pendirinya. Filsafat tersebut memiliki asumsi, persepsi atau artefak, dan nilai-nilai yang harus diseleksi terlebih dahulu. Seleksi ini bertujuan untuk menentukan kriteria yang sesuai. Hasil seleksi akan menjadi karakteristik budaya organisasi. Setelah adanya karakteristik tersebut manajemen puncak akan menentukan mana yang sesuai untuk dilaksanakan dan mana yang harus dihilangkan. Selanjutnya proses internalisasi kepada karyawan melalui tahapan proses sosialisasi.
Keberhasilan proses sosialisasi tergantung pada tingkat keberhasilan mendapatkan kesesuaian dari nilai-nilai yang dimiliki oleh karyawan baru terhadap organisasi dan metode sosialisasi yang dipilih manajemen puncak dalam mengimplementasikannya. Selain itu juga tergantung pada relevansi kepercayaan filosofi para pendiri terhadap kesempatan saat ini dan hambatan-hambatan yang menghalangi organisasi.
Oleh karena itu, perilaku top level leader menjadi simbol budaya baru suatu organisasi. Nilai-nilai organisasi yang telah dipahami dan diyakini oleh para karyawan, akan menjadi suatu kepribadian organisasi. Nilai-nilai tersebut akan menjadi acuan keseharian karyawan dalam bekerja, berperilaku dan bertindak sehingga akan menjadi kinerja individu. Dengan didukung oleh SDM, sistem dan teknologi, strategi perusahaan dan logistik, masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik pula.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrUEOyp63r_ESM24MCffih-UDaZrH3Loqeam0aVBdt2hU_5Gq_J8dLctB_MV9PqLLpkoVpdLKpd0zuFFAngUHfDU5oXiVh2dR10lDG7e7DsZcdd6IRHERQhCpUyv21LZplDXdB-SbFK4/s320/Hubungan+antara+Budaya+Kerja+dan+Kinerja+Pegawai.gif
Gambar 2. Hubungan antara Budaya Kerja dan Kinerja Pegawai

Jika seorang individu dalam bekerja didukung budaya organisasi yang baik, maka kinerjanya pun akan baik. Begitu pula sebaliknya. Hal tersebut karena budaya organisasi merupakan sebuah mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku individu (karyawan). Selain itu, juga karena budaya organisasi sangat berdampak pada sukses atau tidaknya suatu organisasi atau bisnis. Berkaitan dengan budaya organisasi dan dampaknya terhadap kinerja individu (karyawan), berikut terdapat dua contoh organisasi profit (negeri dan swasta) yang mempunyai budaya organisasi yang berdampak pada kinerja karyawannya.

a.     Bank BTN (Bank Tabungan Negara)
Bank Tabungan Negara atau yang biasa disebut BTN merupakan Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Dalam operasionalnya, BTN mempunyai nilai-nilai dasar yang harus dimiliki semua karyawannya, yaitu: (1) Taat dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya. (2) Selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya demi kemajuan perusahaan. (3) Mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan dengan kinerja baik. (4) Selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi perusahaan dan semua stakeholders. Dan, (5) Selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya.
Nilai-nilai dasar tersebut yang akhirnya menciptakan buadaya organisasi, karena nilai-nilai dasar tersebut diterapkan secara terus-menerus dan telah ada sejak BTN berdiri. BTN sendiri telah merumuskan dan membuat budaya organisasi yang mereka sebut “POLA PRIMA”. Jika diuraikan, “POLA PRIMA” merupakan singkatan dari beberapa kata, yaitu sebagai berikut.
·       Pelayanan Prima (Service Excellent)
·       InOvasi (Innovation)
·       KeteLAdanan (Role Model)
·       PRofesionalisme (Profesionalism)
·       Integritas (Integrity)
·       KerjasaMA (Teamwork)
Masing-masing kata tersebut mempunyai makna. Pertama, pelayanan prima, berarti seluruh bagian karyawan dari BTN, baik yang berpangkat rendah hingga tinggi, harus melakukan pelayanan terbaik untuk nasabahnya. Dari hal yang sederhana seperti bersikap ramah dan murah senyum. Lalu, karyawan BTN juga dituntut untuk selalu peduli dan tanggap pada apa yang diinginkan nasabahnya. Kedua, inovasi, yang berarti bahwa BTN harus selalu melakukan penyempurnaan jika pelayanan atau produk yang ditawarkan masih kurang memuaskan nasabahnya. Dalam inovasi tersebut, peran karyawan BTN amat sangat berpengaruh. Ketiga, keteladanan, yang berarti seluruh karyawan BTN harus bersikap yang baik, dari sikap tersebut akan mencerminkan budaya yang baik pula. Sikap yang baik tersebut dapat menjadi contoh yang baik, untuk sesama karyawan maupun nasabah. Keempat, profesionalisme. Profesionalisme disini berarti bahwa seluruh karyawan BTN berkompeten dan bertanggungjawab terhadap tugasnya. Seperti misalnya, mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Kelima, integritas, yang berarti bahwa seluruh karyawan BTN harus jujur dan disiplin dalam bekerja, tidak melakukan kecurangan-kecurangan, setiap karyawan fokus berdedikasi hanya untuk BTN. Dan poin yang terakhir, yaitu kerjasama. Kerjasama amat sangat menentukan bagaimana budaya organisasi terbentuk. Dalam kerjasama, dibutuhkan saling percaya dan menghargai antar sesama karyawan BTN.
Keenam Pola Prima tersebut merupakan representasi dari budaya organisasi BTN. Budaya tersebut dirumuskan dan dibuat menjadi sebutan nama yang unik tidak berdasarkan alasan yang sederhana, tetapi berdasarkan pertimbangan yang matang dan lama, karena pada dasarnya budaya terbentuk dalam waktu yang lama. Keenam pola tersebut tidak hanya menjadi teori semata, namun juga diterapkan dalam operasional BTN, dari yang pusat hingga cabang-cabangnya, sehingga secara tidak langsung menjadi nilai-nilai dasar yang harus diterapkan.
Budaya tersebut secara tidak langsung merupakan nilai-nilai dasar yang harus diterapkan seluruh karyawan Bank BTN dalam setiap kinerjanya. Maka tidak heran bahwa budaya organisasi berpengaruh pada kinerja individu di dalamnya. Jika dalam suatu organisasi mempunyai budaya yang baik dan positif, maka individu yang ada di dalam organisasi tersebut pun juga terpengaruh menjadi positif, dari sisi sikap dan perilakunya, kinerjanya, hingga kehidupannya. Hal tersebut dikarenakan budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku individu. Jadi, budaya organisasi tidak dapat diremehkan keberadaannya, karena budaya organisasi dapat berpengaruh pada sukses atau tidaknya sebuah organisasi.
Budaya yang diterapkan pada perusahaan BTN Cabang Semarang memiliki dampak atau hasil kinerja sebagai berikut.
1.     Indikator profesionalisme karyawan merupakan indikator budaya organisasi yang paling berpengaruh dalam meningkatkan komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Sehingga manajemen BTN perlu mempertahankan sikap profesional dan tingkat disiplin yang tinggi dari karyawan, berangkat kerja tepat waktu, tampil rapi serta mempersiapkan peralatan kerja dengan baik, menghadiri rapat dan sebagainya.
2.     Kebanggaan karyawan merupakan indikator yang paling rendah memengaruhi komitmen organisasi, sehingga BTN harus berupaya mencari solusi agar tumbuh kebanggan dalam diri karyawannya. Misalkan diberikan seragam yang baik yang menunjukkan identitas perusahaan, ruang kerja yang rapi.
3.     Indikator keterlibatan karyawan dengan pelanggan juga berpengaruh dalam meningkatkan komitmen organisasi dan kinerja karwayan. Karyawan BTN mempunyai orientasi dan apresiasi yang tinggi untuk selalu membantu nasabah, hal ini dikarenakan karyawan BTN sadar bahwa keberadaan nasabah merupakan pilar penting bagi eksistensi BTN.
4.     Indikator keterlibatan karyawan dengan rekan kerjanya menunjukkan keterlibatan yang rendah, sehingga manajemen BTN perlu meningkatkan solidaritas antar rekan kerja, karena masih terkesan adanya sikap individualisme dalam bekerja.
5.     Indikator kepercayaan yang kuat terhadap nilai-nilai organisasi yang terdapat pada karyawan BTN menunjukkan kemauan yang besar untuk berusaha bagi organisasi. Visi dan Misi BTN sejalan dengan harapan karyawan, oleh karena itu karyawan bersedia untuk bekerja ekstra melampaui apa yang diharapkan agar BTN berhasil dan sukses.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa
    Borgata 충주 출장샵 Hotel Casino & Spa. 1010 W Flamingo Road, 충주 출장마사지 Atlantic City, NJ 08401, United States. 제주도 출장안마 Phone Number. (609) 순천 출장샵 317-6000. Casino. Hours, Mon - 세종특별자치 출장샵 Fri - Sun,

    BalasHapus